Manusia
diuji oleh Allah setiap hari. Salah satu ujian besar yang diuji kepada
hamba-hamba-Nya adalah ujian mempunyai naluri maho (homoseksual). Ujian ini
bukalan sesuatu yang baru, malah Allah telah menguji Nabi Luth dengan mempunyai
kaum yang homoseksual. Isu identitas ini bukan isu yang remeh karena isu
homoseksual ini telah dirakam dalam Al-Quran sebagai panduan dan pedoman
manusia. Walaupun kisah kaum Nabi Luth bersifat sejarah namun masih releven.
Semenjak isu-isu LGBT semakin panas di jejaring
sosial, sebagai kaum LGBT saya tertarik untuk menuliskan apa yang ada di dalam
kepala saya. Semacam unek-unek kepada semua komentator pro maupun kontra tentang nasib kami, Para
LGBT.
1.
LGBT adalah sifat alami- Nature
Ada pendapat yang tidak setuju
tentang ini, jika kaum-kaum homophobia mengatakan LGBT adalah akibat dari
pergaulan yang salah, Saya sangat tidak sepakat ! jika karena faktor lingkungan,
tidak mungkin saya menjadi kaum LGBT karena sejak kecil saya dibesarkan di lingkungan
cukup agamis. Saya ingat, saya sadar, bahwa saya memiliki ketertarikan terhadap
kaum “sesama” sejak sekolah dasar. Tapi saat itu saya tidak tahu-menahu “sesuatu
ini” memiliki nama (LGBT). Saya tidak pernah bergaul, “belajar” bahkan melihat
aktivitas LGBT ini sebelumnya, orientasi ini seperti terbawa secara alamiah
sejak lahir, diciptakan Tuhan. Jadi stop untuk mengatakan semua LGBT adalah
karena terjerumus pergaulan. Itu tidak benar.
2.
Tak
ada LGBT yang ingin menjadi LGBT
Jika diberi opsi untuk dilahirkan
kembali, saya akan meminta untuk tidak dilahirkan menjadi kaum LGBT. Seringkali
saya merenung, greget-an dan bertanya-tanya, kenapa saya lahir sebagai sebagai
kaum LGBT, Mengapa saya punya naluri ketertarikan kepada sesama? Tidak ada
orang yang ingin dilahirkan sebagai LGBT.. Perlu kalian ketahui, menjadi LGBT
adalah salah satu cobaan terberat dalam hidup saya. Everyday! Saya merasa
sangat frustasi L
Coba kalian renungkan kedua
pertanyaan ini:
a) Kenapa
Tuhan nyiptain kita beda-beda (Agama) kalau Tuhan hanya ingin disembah dalam
satu cara?
b) Kenapa
Tuhan nyiptain kita beda-beda (ada yg LGBT) kalau Tuhan hanya menghalalkan satu
cara?
3.
LGBT
adalah Perbedaan yang “diciptakan” Tuhan
Cukup lama saya merenung memikirkan 2 pertanyaan
diatas. Kenapa Tuhan nyiptain kita beda-beda, kalau Tuhan hanya “menciptakan”
SATU yang benar? Disitulah alasan
mengapa Tuhan sebenarnya menciptakan Akal untuk berfikir, Tuhan ingin kita
menganalisa dengan logis. Pantaskah (maaf) penis mengobak-abik dubur yang pada
dasarnya merupakan tempat pembuangan yang dipenuhi kuman, bakteri dalam segala
macamnya akan berdampak kesehatan yang buruk?
4.
LGBT
adalah Ujian
Saya ingat sekali, dulu saat saya
kecil, saya sering mendengar kisah-kisah tentang 25 nabi yang diceritakan oleh
guru agama saya. Dari 25 nabi yang kita ketahui itu, setiap nabi selalu
memiliki “UJIAN BESAR” yang diberikan oleh Allah SWT. Misalnya nabi yusuf yang
diuji dengan ketampanannya, nabi ayyub yang diuji kesabarannya (kebangkrutan,
kematian semua anaknya, diasingkan/diusir karena penyakit anehnya), begitupun
di zaman nabi Luth, Ia diuji dengan memiliki kaum Homoseksual. Jadi apakah
Tuhan yang “menciptakan” kaum homoseksual itu? Saya pikir iya.
5.
Yang dilarang LGBT atau Hubungan Seks LGBT?
LGBT Is nature, ia alamiah, bawaan, merupakan perbedaan
yang “diciptakan” Tuhan agar kita sebagai manusia mampu berfikir dengan akal
kita. Cukup lama sebenarnya saya menelusuri ayat-ayat alquran untuk menemukan apakah LGBT dilarang
atau hubungan seks LGBT yang sebenarnya dilarang?
Ayat 1 (Al-A'raaf, Ayat 80) Dan (Kami telah mengutus) Luth
(kepada kaumnya). Ingatlah takkala mereka berkata kepada mereka: "Mengapa
kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (seks homoseksual) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seseorang pun (di
dunia ini sebelummu)?
Ayat 2 (Al-A'raaf, Ayat 81) Sesungguhnya kamu mendatangi
lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada
wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.
Al 'Ankabuut
ayat 34 : Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit atas penduduk kota
ini karena mereka berbuat fasik (Melakukan
Hubungan Sesama Jenis).
Al
'Ankabuut ayat 31. dan tatkala utusan Kami (para
malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan:
"Sesungguhnya Kami akan menghancurkan penduduk negeri (Pelaku Sodom) ini; Sesungguhnya
penduduknya adalah orang-orang yang zalim"
Dari ke empat ayat alquran diatas
dapat disimpulkan sebenarnya yang “dikutuk”
disini adalah PRILAKU SEKS SODOM
(HOMOSEKSUAL) Bukan MERUJUK KE
ORANGNYA. Sama Sifatnya dengan larangan berbuat Zina (seks) ke lawan jenis
yang bukan muhrim. namun SEKS sodom lebih parah “Dosa-nya” (jika saya bisa
bilang begitu), karena tidak menempatkan sesuatu (maaf, penis) pada tempatnya
(vagina).
6.
Legalisasi
Perkawinan LGBT
Saya sebagai
Kaum LGBT menyatakan MENOLAK adanya legalisasi perkawinan LGBT. Bayangkan legalisasi
itu terjadi, maka hubungan seks sodom otomatis ikut dilegalkan disini yang
jelas-jelas merupakan prilaku yang “dikutuk” seperti penjelasan dalam point
kelima diatas.
Legalisasi seks
sodom juga dapat meningkatkan tingkat penderita HIV-AIDS atau penyakit kelamin
sebagai akibat prilaku seks yang tidak sehat, seks bebas homoseksual (karena
tidak ada rasa takut akan kehamilan). Untuk sekarang memang penderita HIV-AIDS masih didominasi kaum hetero (normal)
maka coba lihat jika ada legalisasi perkawinan homoseksual saya menjamin akan
melambungnya tingkat HIV-AIDS di negeri ini. Naudzubillah.
Yang hetero
(normal) saja sering khilaf saat pacaran, apalagi yang homo.
7.
Tindakan
Para kaum LGBT perlu didampingi,
bukan berarti didukung tetap menjadi LGBT. Tapi diajak ke arah yang benar, kembali ke
kodrat penciptaan batang untuk lubang, bukan batang dengan batang. Bagaimanapun
LGBT tetap akan ada karena ia adalah perbedaan alamiah. Jangan lakukan
diskriminasi. Caranya bukan dengan cara
legalisasi yang mengatasnamakan Hak asasi, tapi lebih ke “tidak memandang
sebelah mata” para kaum LGBT.
Bi- Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar